Hadapi Perubahan Iklim, Petani Bontomanurung Perkuat Keterampilan Pemangkasan Kopi

Maros, 28 Agustus 2025 – Apa yang bisa dilakukan sebuah desa kecil untuk menghadapi dampak risiko perubahan iklim? Jawaban itu terus dipraktekkan di Sekolah Lapang Agrosilvopastura Pertemuan VII yang digelar SCF di Desa Bontomanurung dengan pembelajaran memangkas tanaman kopi.

Sebanyak 22 warga hadir—perempuan adat, pemuda, hingga anggota Kelompok Tani Hutan (KTH)—dengan semangat belajar bersama. Mereka sadar, bahwa perubahan iklim bukan sekadar berita simpang siur, melainkan kenyataan yang memengaruhi hasil panen, ketahanan pangan, hingga kehidupan sehari-hari. Dari situlah lahir tekad untuk mengelola kebun dengan cara yang lebih bijak dan berkelanjutan.

Warga Bontomanurung, mulai dari perempuan, kaum muda, hingga anggota KTH sedang mendengarkan penjelasan materi Sekolah Lapang Agrosilvopastura pertemuan VII

“Pemangkasan itu seperti seni. Tidak boleh asal memotong, ada hal-hal yang perlu diperhatikan,” jelas Zaenal, fasilitator yang memandu sesi kali ini. Selain teori, ia juga mengajak peserta langsung mempraktikkan teknik pemangkasan dan membuat rorak untuk menampung sisa ranting, yang kemudian bisa dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik.

Tidak hanya teori, Zaenal selaku fasilitator juga turut mempraktikkan teknik-teknik pemangkasan kepada peserta

Rusli, Ketua HKM Ujung Bulu, mengaku baru kali ini mendapatkan ilmu tentang pemangkasan. “Pengetahuan ini akan langsung saya terapkan. Semoga hasilnya lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya. Sarmila, anggota KUPS Aren Jaya, menambahkan harapannya agar kegiatan ini terus berlanjut sehingga semakin banyak warga bisa memetik manfaatnya.

Dari kebun kopi hingga pekarangan desa, praktik sistem agrosilvopastura sederhana ini menjadi strategi nyata menghadapi iklim yang tidak menentu. SCF percaya bahwa setiap cabang yang dipangkas, setiap langkah kecil yang dilakukan petani, adalah bagian dari usaha besar: menjaga keberlanjutan lingkungan dan ketahanan hidup masyarakat desa.


Penulis: Arif Maulana T.M

Editor: Ma’ruf Nurhalis

Author
SCF

Sulawesi Community Foundation

Leave a Reply

Skip to content