Mamuju, 15 Agustus 2025 – Sulawesi Cipta Forum (SCF) menggelar Bimtek Penyusunan Dokumen RKPS Kelompok Tani Hutan (KTH) di Hotel Aflah, Jumat (15/8). Kegiatan ini diikuti oleh 10 Kelompok Tani Hutan (KTH) bersama Dinas Kehutanan Sulawesi Barat, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), serta Balai Perhutanan Sosial (BPS) Gowa.
Workshop dibuka oleh Rusman dari Dinas Kehutanan yang menekankan pentingnya KTH sebagai wadah peningkatan kapasitas petani hutan, media pembelajaran, sekaligus sarana kerja sama antaranggota. Ia mengingatkan bahwa KTH harus lahir dari aspirasi anggota, bukan sekadar proyek, dan wajib terdaftar di dinas untuk menjamin legalitas serta akses fasilitasi.
Dalam paparannya, Rusman juga menegaskan tiga manfaat utama perhutanan sosial: meningkatkan pendapatan masyarakat (ekonomi), menyelesaikan konflik dan memperkuat kolaborasi (sosial), serta menjaga kelestarian hutan (ekologi). “Melalui workshop ini, diharapkan dokumen RKPS dan RKT yang dihasilkan berkualitas, realistis, serta selaras dengan RPHJP KPH,” ujarnya.
Materi disampaikan oleh beberapa narasumber, di antaranya Ahmad Paskal yang memberikan orientasi penyusunan RKPS berbasis kondisi lapangan secara partisipatif. Sukma dari BPSKL menambahkan bahwa RKPS merupakan panduan jangka panjang 35 tahun, disusun bertahap dalam 10 tahun pertama, dengan prinsip “Menjaga–Mengelola–Memanfaatkan”. Sementara itu, Adwan Na’iemurrahman, S.Hut memaparkan teknik pengumpulan data potensi hutan serta penyusunan RKT yang memuat target tahunan.
Suasana workshop berlangsung interaktif dengan banyak sesi tanya jawab. Masriadi, perwakilan Kelompok Baletedong, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, khususnya bagi kelompoknya yang fokus pada pengembangan kopi dan durian. Ia berharap dukungan alat panen kopi dapat membantu meningkatkan produktivitas kelompok.
Melalui kegiatan ini, SCF berharap Kelompok Tani Hutan semakin memahami peran penting dokumen RKPS dan RKT dalam mengelola hutan secara berkelanjutan, sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.
Penulis: Muhammad Awal Fikri