BERITA KEGIATAN VAKSINASI COVID-19 INKLUSIF
Rabu, 12 Oktober 2022, Kab. Gowa – Sebanyak 103 Warga Binaan Masyarakat dan 10 petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa menerima vaksin COVID-19. Kegiatan vaksinasi ini berlangsung di Aula Lapas Narkotika Kelas IIA Sungguminasa, Kec. Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dari pukul 9 pagi hingga pukul 1 siang waktu Indonesia bagian tengah (WITA). Kepala Lapas, Andi Mohammad Syarif menjelaskan, vaksinasi yang digelar hari ini merupakan kegiatan vaksinasi yang ke-12 kalinya sejak pemerintah mulai gencar melakukan vaksinasi COVID-19.
Kali ini, kegiatan vaksinasi diselenggarakan dengan dukungan Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan Sulawesi Community Foundation. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program VACCINE and TRACE di lima kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu Kab. Gowa, Kab. Maros, Kab. Bone, Kab. Pinrang dan Kab. Enrekang yang menargetkan penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok masyarakat rentan dimana warga binaan pemasyarakatan (narapidana) termasuk di dalamnya.
Dalam persiapan dan pelaksanaannya, AIHSP, Save the Children dan Sulawesi Community Foundation turut menggandeng Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kab. Gowa dan Puskesmas Patalassang. Andi memaparkan kerja sama berbagai pihak yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan pihak lapas untuk menyelenggarakan vaksinasi ini.
“Sebelumnya BIN, Puskesmas Patalassang, Kodim, Polres Gowa, Poltekkes Makassar, KPPP Pelabuhan Makassar, serta Komisi III DPR-RI pernah bekerja sama dengan kami melaksanakan vaksinasi.”
Pihak Lapas dengan tangan terbuka menyambut hangat kegiatan Vaksinasi COVID-19 Inklusif yang khusus menyasar warga binaan pemasyarakatan (WBP). Menurut Kalapas, program Vaksinasi COVID-19 Inklusif ini untuk mendukung upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
“Warga binaan saat ini sebanyak 689 orang, dan hampir semua sudah menerima vaksin dosis kedua. Jadi untuk hari ini target kita adalah vaksin booster bagi yang belum,” jelas Andi.
Pelaksana Tugas Puskesmas Patalassang, Kartikasari Masting, mengiyakan penjelasan Kalapas mengenai target vaksinasi. “Untuk kegiatan hari ini, penerima vaksin dosis I hanya 1 orang, sedangkan untuk dosis II tidak ada sama sekali, dan vaksin booster sebanyak 112 dosis,” lapornya seusai kegiatan vaksinasi berlangsung.
Selain melibatkan anggota mitra dan petugas kesehatan, Vaksinasi COVID-19 Inklusif yang dilakukan di Lapas Narkotika ini juga melibatkan 7 orang WBP sebagai pelaksana kegiatan. Para petugas yang berasal dari Pendidik Sebaya WBP berperan penting mempersiapkan lokasi vaksinasi, mengatur alur peserta mulai dari antrean di luar aula, registrasi alur ruang tunggu, hingga mengarahkan peserta dari meja skrining hingga selesai divaksin.
Salah seorang WBP berinisial HK (32 tahun) menjelaskan bahwa mereka memang ditugaskan oleh Lapas untuk membantu kelancaran acara vaksinasi. “Di sini saya punya tim, itu narapidana semua yang betul-betul menjadi pendidik di sini. Kami bantu mengatur supaya peserta tidak menumpuk. Jadi sesuai dengan antrean dan terarah,” tutur HK.
“Kegiatan hari ini sangat bermanfaat bagi teman-teman warga binaan. Karena vaksin ini, kan, benar-benar dibutuhkan dan berguna. Terlebih lagi ini gratis dan teman-teman lapas yang didatangi ke sini,” tambahnya.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Kepala Lapas, “kegiatan vaksin hari ini sifatnya tidak memaksa. Jadi yang ikut ini atas kesadaran diri sendiri,” jelas Andi.
Salah seorang peserta vaksin, RHN (32), begitu antusias mengikuti pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Inklusif ini. RHN menerima vaksin booster bersama 111 rekannya.
“Saya ikut kegiatan ini untuk jaga kesehatan,” tuturnya seusai mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster. Ia lalu mengutarakan harapan dari kegiatan vaksinasi yang digelar Lapas Kelas IIA Narkotika Sungguminasa.
“Saya ingin sehat selama di sini, dan ingin bertemu dengan keluarga saya lagi nantinya,” tutupnya dengan senyum.
(pen: Muh. Mubaraq. AM)
***
Tentang AIHSP
Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) adalah program 5 tahun (2020–2025) yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan kesehatan nasional di Indonesia. Tujuan utama Program AIHSP adalah untuk memperkuat sistem di Indonesia demi mencegah, mendeteksi, dan merespon kedaruratan kesehatan masyarakat dan hewan akibat penyakit menular yang baru muncul, serta meningkatkan koordinasi tanggapan terhadap ancaman kesehatan nasional, regional dan global. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.aihsp.or.id
Tentang Save the Children Indonesia
Save the Children Indonesia merupakan bagian dari gerakan global Save the Children Internasional yang bekerja memperjuangkan hak-hak anak di lebih dari 120 negara di dunia. Save the Children di Indonesia terdaftar dengan nama entitas Yayasan Save the Children Indonesia berdasarkan SK Kemenkumham No. AHU-0001042.AH.01.05 Tahun 2021. Di Indonesia, misi Save the Children dilakukan sejak tahun 1976. Detail lebih lanjut, dapat mengunjungi www.savethechildren.or.id
Tentang Sulawesi Community Foundation
Sulawesi Community Foundation (SCF) adalah sebuah organisasi nirlaba berbentuk Yayasan didirikan oleh multi-stakeholder (Kelompok Masyarakat /Adat, LSM/Ornop, Perguruan Tinggi, Aliansi Jurnalis Lingkungan dan Pemda/Dinas Kehutanan Propinsi) yang peduli terhadap kondisi Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Sulawesi, wakil dari 6 provinsi yang ada di Pulau Sulawesi meliputi : Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Sulawesi Utara. Selengkapnya kunjungi https://scf.or.id/