Tim Ahli Kunjungi Lokasi Calon Pusat Studi Pengembangan Kopi Latimojong

PT. Kinarya Bangun Sesama (KBS), Puslitkoka (ICCRI), dan Tim Perancangan Teknis telah melakukan kunjungan di Desa Tibussan, Kabupaten Luwu, pada tanggal 5-9 Agustus 2022.

Kunjungan ini dilakukan untuk mengkaji lokasi seluas 20 ha yang kelak akan dijadikan sebagai kebun kopi percontohan, bahkan digadang akan menjadi pusat studi kopi di Kawasan Timur Latimojong.

Dalam kunjungan tersebut, tim ahli melakukan pengukuran tingkat kesesuaian lahan dan jenis tanaman kopi yang akan dikembangkan dengan tata lanskap agroforestry yang berkelanjutan.

Tim yang datang cukup kompleks dengan spesifikasi keilmuan masing-masing, mulai dari ahli tanah, ahli bahan tanam, ahli budidaya, ahli social ekonomi, ahli pascapanen, hingga ahli perencanaan dan penataan lanskap.

Secara teknis, kunjungan tersebut diawali tim bersama masyarakat melakukan tinjauan ke lokasi baik existing (perkebunan masyarakat yang sudah ada) pun pada calon lokasi pengembangan.

Tim kemudian mengambil sampel tanah di lokasi dan juga melakukan pengkajian mengenai jenis kopi yang banyak dikembangkan di Desa Tibussan. Beberapa jenis yang teridentifikasi adalah S795, Sigarar Utang, dan Komasti.

Dalam kesempatan itu, tim juga memberikan contoh praktik budidaya yang tepat pada masyarakat, terutama tentang cara pemangkasan dan teknik sambung pucuk.

Sementara itu, tim perancangan teknis cenderung melakukan pengamatan pada keragaman vegetasi serta pola bentang alam pada lokasi dengan mengambil titik pada beberapa alur kelerengan (kontur).

Berbeda lagi halnya dengan tim sosial ekonomi dan pasca panen, mereka lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi seputar pengelolaan kopi dan penjualannya.

Sebagai informasi, Sulawesi Community Foundation (SCF) dan KBS selaku pelaksana kegiatan ini didampingi oleh tim dari KPH Latimojong sebagai pemangku wilayah perhutanan social.

Dukungan penuh pemerintah Desa Tibussan dan anggota kelompok LPHD Tibussan diperlihatkan dari keseriusan dan interaksi mereka dengan tim ahli selama beraktivitas di desa.

Author
SCF

Sulawesi Community Foundation

Skip to content