VAKSIN UNTUK SEMUA: KEGIATAN VAKSINASI COVID-19 INKLUSIF DI DESA JULUBORI, KABUPATEN GOWA

Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children Indonesia dan Sulawesi Community Foundation melaksanakan Program Percepatan Vaksinasi COVID-19 atau VACCINE Program untuk lima kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu Kab. Gowa, Kab. Maros, Kab. Bone, Kab. Pinrang dan Kab. Enrekang. Program Vaksinasi COVID-19 Inklusif ini menargetkan penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok masyarakat rentan yang berada di 5 kabupaten tersebut.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan pemerintah Indonesia sudah berjalan hampir 2 tahun. Tetapi cakupan target vaksinasi dosis lengkap di beberapa provinsi masih tergolong rendah terutama lansia, masyarakat umum dan rentan termasuk kelompok disabilitas. Menurut data dashboard vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI per tanggal 18 September 2022 pukul 11:49 WIB, cakupan vaksinasi Provinsi Sulawesi Selatan untuk lansia berada pada angka 384.991 (51,05%) untuk dosis II dan dosis III hanya 88.941 (11,80%)  dari target 753.919 orang. Sementara untuk kategori masyarakat umum dan rentan, cakupan vaksinasi dosis II 2.717.445 (59,76%) dan dosis III 697.894 (15,45%) dari target 4.571.997 jiwa.

Untuk mengoptimalkan cakupan vaksinasi COVID-19 terutama untuk penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok masyarakat rentan di Provinsi Sulawesi Selatan, AIHSP melalui Save the Children Indonesia dan Sulawesi Community Foundation bekerjasama dengan mitra yang terdiri dari organisasi penyandang disabilitas, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas berbasis masyarakat. Sejak program ini diluncurkan pada awal Agustus 2022, total 14 mitra lokal yang telah bekerjasama dalam melakukan kegiatan sosialisasi edukasi pentingnya vaksinasi COVID-19 dan pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Inklusif.

Desa Julubori, Kec. Pallangga, Kab. Gowa menjadi salah satu lokasi yang menjadi sasaran Vaksinasi COVID-19 Inklusif. Desa Julubori dipilih menjadi wilayah target vaksinasi oleh mitra yakni perDIK dan DC Gowa, karena banyak penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok rentan yang belum mendapatkan vaksin COVID-19, terutama vaksin II dan vaksin III (booster). Menurut data Puskesmas Kampili, total dosis yang telah disuntikkan berjumlah 47.119 di wilayah kerjanya. Namun untuk vaksin II baru mencapai 18.258 dan vaksin dosis masih di angka 1003 dosis. Hal ini dibenarkan oleh Aswar, SKM., Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (PJUKM Puskesmas Kampili). “Kalau booster memang masih rendah cakupan vaksinasinya,” jelasnya.

Untuk memaksimalkan capaian target penerima vaksin, seminggu sebelum pelaksanaan vaksinasi di Desa Julubori, pada tanggal 12 September 2022, DC Gowa dan PerDIK terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada penyandang disabilitas, dan mengunjungi sasaran vaksinasi untuk melakukan edukasi sekaligus validasi calon target penerima vaksin COVID-19. Selama 3 hari, tim DC Gowa mendatangi penyandang disabilitas rumah penyandang disabilitas satu per satu. Sembari melakukan silaturahmi juga mengadakan sosialisasi. Pendataan ini juga dilakukan untuk memetakan peserta vaksinasi yang akan dijemput oleh tim maupun peserta yang akan dikunjungi oleh tim vaksinator. Dari 50-an disabilitas yang dikunjungi, ada 29 orang yang menyatakan setuju untuk divaksin.

Kegiatan Vaksinasi COVID-19 Inklusif di Desa Julubori dilaksanakan pada 19 September 2022 bekerjasama dengan Puskesmas Kampili, Pemerintah Desa Julubori, Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (Yayasan PerDIK) dan Difabel Community Gowa (DC Gowa). Acara vaksinasi berlangsung di halaman rumah salah satu anggota DC Gowa, Pak Agus Rani, dimulai jam 9 pagi hingga jam 1 siang. Lalu dilanjutkan dengan vaksinasi dari rumah ke rumah untuk disabilitas dan lansia yang tidak bisa mendatangi lokasi vaksinasi. Rangkaian kegiatan vaksinasi berakhir pada jam 3 sore dan berhasil menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada 21 orang peserta, 14 orang penyandang disabilitas, 1 lansia disabilitas, lansia 1 orang, dan 5 masyarakat rentan lainnya. Selain itu, ada empat orang penyandang disabilitas mengalami penundaan vaksin karena alasan medis.

Pelaksanaan vaksinasi di Julubori ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, terutama penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan mengakses layanan vaksin.

“Saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat, karena tidak banyak orang yang mau datang ke desa menemui teman-teman difabel yang tinggal di desa untuk memberi akses pada vaksin. Sementara kita tahu, jumlah difabel yang tinggal di desa lebih banyak daripada yang tinggal di kota. Dan kebanyakan tidak terakses oleh informasi,” jelas Nur Syarif Ramadhan,  aktivis PerDIK penyandang netra.

“Semoga kegiatan ini bisa menjadi contoh desa-desa lain, mitra-mitra lain untuk melakukan hal yang sama,” tambahnya.

Pelibatan organisasi penyandang disabilitas dalam VACCINE Program menjadi model pendekatan vaksinasi yang inklusif. Agar kelompok disabilitas tak hanya menjadi obyek tetapi menjadi subyek dalam pelaksanaan program. Dalam kegiatan Vaksinasi COVID-19 Inklusif ini, PerDIK dan DC Gowa mengambil peran besar dalam mensosialisasikan vaksin bagi penyandang disabilitas, melakukan pendataan dan validasi data peserta, mempersiapkan teknis pelaksanaan vaksinasi hingga melakukan kunjungan vaksinasi (vaksin door to door) bagi peserta yang tidak bisa mengunjungi lokasi vaksinasi.

Vaksinasi COVID-19 Inklusif menjadi hal yang ditekankan Koordinator Provinsi AIHSP, Dokter Agung Wahyuda pada saat Kick-off program VACCINE dan TRACE pada awal Agustus lalu, “Model pelaksanaan vaksinasi yang inklusif menjadi model pendekatan misalnya pendekatan door to door dan akan menyasar pada vaksinasi kelompok rentan, disabilitas, lansia serta masyarakat yang wilayahnya secara geografi sulit dijangkau. Terkhusus kelompok disabilitas, mereka tidak hanya menjadi obyek nantinya tetapi juga menjadi subyek dalam program TRACE dan VAKSIN,” jelasnya.

(pen: Muh. Mubaraq. AM)

________________________________

Tentang AIHSP

Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) adalah program 5 tahun (2020–2025) yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan kesehatan nasional di Indonesia. Tujuan utama Program AIHSP adalah untuk memperkuat sistem di Indonesia demi mencegah, mendeteksi, dan merespon kedaruratan kesehatan masyarakat dan hewan akibat penyakit menular yang baru muncul, serta meningkatkan koordinasi tanggapan terhadap ancaman kesehatan nasional, regional dan global. | www.aihsp.or.id

Tentang Save the Children Indonesia

Save the Children Indonesia merupakan bagian dari gerakan global Save the Children Internasional yang bekerja memperjuangkan hak-hak anak di lebih dari 120 negara di dunia. Save the Children di Indonesia terdaftar dengan nama entitas Yayasan Save the Children Indonesia berdasarkan SK Kemenkumham No. AHU-0001042.AH.01.05 Tahun 2021. Di Indonesia, misi Save the Children dilakukan sejak tahun 1976. Detail lebih lanjut, dapat mengunjungi www.savethechildren.or.id

Tentang Sulawesi Community Foundation

Sulawesi Community Foundation (SCF) adalah sebuah organisasi nirlaba berbentuk Yayasan didirikan oleh multi-stakeholder (Kelompok Masyarakat /Adat, LSM/Ornop, Perguruan Tinggi, Aliansi Jurnalis Lingkungan dan Pemda/Dinas Kehutanan Propinsi) yang peduli terhadap kondisi Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Sulawesi, wakil dari 6 provinsi yang ada di Pulau Sulawesi meliputi : Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Sulawesi Utara. Selengkapnya kunjungi https://scf.or.id/

 

Author
SCF

Sulawesi Community Foundation

Skip to content